Jadilah Temanku?

hari pertama kuliah siapa yang akan berteman dengan ku? pertanyaan itu selalu berputar terus menerus dalam otakku. aku memasuki gedung registrasi untuk mengambil name tag, aku tersenyum melihat kartu yang bertuliskan namaku yang artinya aku resmi mahasiswi di Universetas tersebut, aku mengusap lembut kartu itu LOUISE DEOSHA BIO20. aku merupakan anak introvert.  yang susah berteman dengan sesama

"hai?!" huh? aku terkejut ada yang memegang bahuku

"huh? maaf hai juga" jawabku 

"tadi kamu melamun lumayan lama jadi aku sapa kamu" perempuan itu tersenyum "siapa namamu?" tambahnya 

"Louise Deosha.. kamu?" kataku

"Amelia Elizabeth" "kamu anak bio juga? genap atau ganjil" 

"genap, kamu?" tanyaku balik

"wahhh genap juga" katanya dengan bersemangat

"hahah iya bareng yuk" ajakku

"ayo, kamu orang mana? asli bandung?" tanyanya sembari berjalan ke lapangan

"asli jakarta hehehe" semenjak pertemuan itu kami semakin akrab dan semakin akrab.

hingga saat itu aku benar benar merasa mempunyai seorang teman yang sejati setelah bertahun tahun hidup dihianati oleh sahabatku sendiri.

"Amel kamu beneran mau jadi teman aku? aku buka orang yang pintar bergaul atau pintar" tanyaku sedikit merasa takut kecewa 

"gak aku seneng kok berteman sama kamu kita teman selamanya ya?" dia mengangkat jari kelingkingnya tanda janji persahabatan

"iya" balasku




"seorang sahabat tidak selalu harus memberikan solusi ketika sedih, selalu membuatku bahagia, tumbuh bersama dari kecil, mengetahui semua apa yang aku suka atau tidak. bagiku seorang sahabat hanya perlu ada ketika aku senang maupun susah, mau berbagi isi hati, memberikan sandaran pundaknya padaku, menjadi telinga yang setia, tidak hanya menjadi orang yang bisa menghilangkan masalahku tapi menjadi yang tidak menghilang ketika aku menghadapi sebuah masalah, dan menerimaku apa adanya itu sudah lebih dari cukup untuk memiliki teman sepertimu"



Komentar